Dengan
wajah kegirangan Tika menghampiri Sisi.
“Sisi….,kamu
dimana…,aku datang ini aku bawakan cokelat kesukaan kamu”
“ga usah
teriak-teriak segala…,aku lagi dikamar..,masuk aja…,”
“hehehe…..,aku
ganggu ya?”
“ganggu
banget….,Tika…Tika selalunya kayak gini
bisanya ganggu aja…,lagi asyik chatting digangguin….,ihhh…..,itu kan cokelat
kesukaanku..berikan kepadaku (sambil merebut dari tangan Tika) hmmm….aku tau deh
pasti ada maunya tumben bawain aku coklat”
“hehehehe…..kamu
tau aja”
“mang ada
apa sih?”
“aku mau
minta bantuan ma kamu?”
“bantuan
untuk apa?”
“kamu
kenal Aldi kan”
“iya
kenal itu kan mantan kamu…mang kenapa dengan Aldi?”
“aku
ingin balikan lagi ma dia…kamu bantu aku ya comblangin aku lagi ma dia”
“ahhh…,kamu
ada-ada aja…itu ga mungkin”
“kok ga
mungkin sih…kamu ga mau bantuin aku (dengan muka sedih)”
“bukannya
aku ga mau bantuin kamu tapi masalahnya Aldi udah pindah dia ga tinggal
dikompleks ini lagi dia ikut orang tuanya pindah keluar kota papanya pindah
tugas ya…otomatis dia ikut pindah juga”
“kok kamu
bisa tau kalau Aldi pindah?????????”
“ya
taulah….,papanya kan temanan sama papaku jadi papaku yang cerita sama aku..apa
masih belum jelas juga”
“(Tika
tiba-tiba berteriak histeris) kamu bohongkan Sisi….,bilang ini semua ga betul…”
“Tika
kamu harus terima kenyataan ini dia sudah pergi jauh entah sampai kapan dia
akan balik lagi”
“ga
mungkin….,pasti aku lagi mimpi mana mungkin Aldi tinggalkan aku tanpa izin dulu
sama aku”
“Tika ini
bukan mimpi tapi ini kenyataan…,”
“(Tika
memeluk Sisi sambil menangis) Sisi aku belum sempat bilang sama dia kalau aku masih
sayang sama dia aku nyesal dulu sudah buat dia kecewa”
“sabar….sabar…,kalau
dia jodoh kamu pasti dia akan kembali untuk kamu…percaya deh…,”
“tapi
sampai kapan aku harus menunggunya…”
“kamu
sabar aja…,kalau memang kamu benar-benar sayang sama dia tunjukin kalau kamu
bisa pertahankan rasa sayangmu sampai dia kembali lagi, kamu pasti bisa lewati
ini semua…,jadi, ga papa kalau kamu mau tunggu dia sampai dia kembali lagi
untuk kamu”
“iya aku
coba”
Tiga
tahun kemudian Aldi pun kembali dengan membawa kejutan buat Tika dan Sisi.
“Sisi…..,kamu
lagi sibuk ya…,”
“Aldi….,kapan
kamu balik..????”
“Semalam
aku balik….,ini oleh-oleh buat kamu..,”
“makasih
kamu baik banget”
“hehehe…,sama-sama…,oh…iya
Tika mana kok dari tadi aku ga lihat dia biasanya selalu sama kamu…,mang dia
lagi dimana sekarang???”
“oowwww….,Tika….dia
sekarang lagi sibuk banget aku aja jarang ketemu sama dia”
“mang
sekarang dia sibuk apa??”
“apa kamu
ga tau,,”
“ya ga
lah…selama akau pindah aku ga pernah dengar lagi kabar kalian berdua apalagi
Tika…mang Tika sibuk apa sekarang??”
“Tika
sekarang sibuk dengan bisnis butik pakaiannya….sekarang dia sudah sukses loh”
“ahhh….,yang
bener nih”
“iya….,mana
mungkin aku bohong”
“aku mau
ketemu sama dia…ada yang ingin aku katakan sama dia”
“kamu
suka ya sama Tika…,hayo ngaku….hehehe”
“kamu
ada-ada aja…,ya bukanlah….,”
“truz apa
dong”
“ada
deh….,hehehe”
“ihhhh….,BT…,owww…iya
dalam rangka apa kamu balik kesini lagi aku kira kamu sudah menetap disana”
“mang ga
boleh ya kalau aku balik lagi”
“hehehe….,kan
Cuma nanya doank”
“aku
balik lagi soalnya ada urusan penting yang harus aku selesaikan”
“urusan
apa???”
“nanti
kamu akan tau kok”
“aku
penasaran nih….,”
“hehehe…,biarin…,”
“nanti jika
kamu ketemu sama Tika kamu bilang ada seseorang yang ingin katemu sama dia dan
ngajakin untuk dinner ditempat biasa….,ingat pesanku ini awas aja sampai lupa”
“siap
bos….”
“aku
pulang dulu ya aku cape banget nih mataku dah ga bisa diajak kompromi lagi”
“iya kamu
istirahat dulu….,supaya besok muka kamu fresh pas ketemu ma Tika ga kusut lagi kayak
benang…hehehe”
“ngaco
deh…,aku pulang dulu ya”
“iya…………………………,”
Ga lama
kemudian Tika datang menghampiri Sisi dengan membawa sekeranjang buah segar.
“hai….,Sisi
kamu gi ngapain…???”(sambil memukul pundak Sisi)”
“Aduuuuhhhh….Tika
kamu ngagetin aku aja…,huuuuffttttt untung aja aku ga punya penyakit serangan jantung”
“sorry….,abis
kamu serius banget sih sampai-sampai ga sadar kalau aku datang, kamu lagi
ngapain sih kok serius banget”
“aku lagi
ngerjain tugas kuliah….,pusing banget nih besok sudah harus dikumpul…tapi, aku belum juga nyelesain nih tugas……aku ga
sanggup ngetik tugas sebanyak ini….,”
“mau ga
aku bantuin???”
“mang
kamu ga sibuk”
“ga
kok….,”
“makasih
ya…..,”
“belum
dibantu udah terima kasih…”
“hehehe…,iya…yaa….,”
“apa yang
bisa aku bantu?”
“kamu
bantu aku untuk ketik tugas aku aja…,bisa kan..”
“iya…,beres
deh…”
“oh…iya
hampir lupa ada yang nyariin kamu tuh dia tadi datang kemari dia ngajakin kamu
dinner ditempat biasa kita kumpul bareng”
“cewe
atau cowo yang nyariin aku???”
“ya…,cowo
lah masa banci….,”
“cowo…,apa
kamu kenal dia?”
“hhmmmmm….,rahasia
dong….,”
“besok
malam kamu pasti akan tau sendiri kok, aku yakin kamu bakal senang banget
ketemu sama dia…,”
“kok kamu
yakin banget sih aku akan senang ketemun sama cowo itu, kenal aja enggak gimana
mau senang…,yang ada sekarang cuma rasa penasaran…,”
“hehehe….,sekarang
kamu bantuin aku ga usah penasaran lagi…,kan besok malam kamu akan ketemu sama
dia juga kan”
“iya…iya….,aku
bantuin kok”
Keesokan
harinya, Tika sibuk mempersiapkan dirinya untuk menemui cowo misterius. Matahari
terbenam, bintang dan bulan menyabut kegelapan untuk memberikan cahayanya
dimalam hari.
“Siiiiiiiiiiiiii……..,gaun
warna ungu ini cocok ga buat aku?…,make up aku gimana udah pas atau belum?....,kalau
rambut aku apa masih mau ditata lagi? ucap Tika kebingungan”
“Hhhhmmmmm……,Tika….Tika…..,banyak
banget pertanyaannya…,Cuma mau dinner aja sibuknya luar biasa gimana kalau
nikah nantinya…,hehehe….,santai aja kaleee…,”
“Sisi kok
gitu aku kan cuma ingin supaya tampil cantik didepan cowo misterius itu apa ga
boleh??”
“boleh
kok….,kamu tuh udah cantik alami dari sononya jadi diapakan pun tetap
cantik…,jadi ga usah kebingungan kayak gitu…,ayo berangkat nanti kamu telat loh
kan ga enak sama cowo misterius itu….,”
“iya…,ini
udah mau berangkat…..,aku pergi dulu ya Si….,doakan aku supaya aku ga grogi pas
ketemu ma cowo itu..”
“iya…,doaku
selalu menyertaimu..,aku tunggu kamu disini sampai kamu balik aku penasaran
ingin dengar cerita kamu setelah ketemu ma cowo misterius itu”
“iya…,makasih….titip
rumahku ya”
“iya…,hati-hati
dijalan (sambil melambaikan tangannya)”
Tika
berangkat ditemani si putih (mobil kesayangannya). Tak lama kemudian Tika tiba
dicafe nampak dari kejauhan seorang cowo mengenakan kemeja putih duduk sendiri
dipojok sambil memegang setangkai bunga mawar putih.
“Hai…..,apa
benar kamu cowo yang ingin ketemu sama aku????”
“iya
benar….,apa kamu ga kenal sama aku????”
“ga…,kamu
sapa ya???”
“kok kamu
bisa lupa sama aku…,baru ditinggal 3 tahun udah lupa ma aku…”
“aku ga
ingat sama sekali….”
“apa kamu
amnesia ya?”
“ahhhh….,ngaco…ya
enggak lah…,masih normal kaleee…”
“aku Aldi
tetangga rumah kamu dulu…,apa masih belum ingat juga….”
“Aldi….,owww….,kamu
Aldi…,ya ampun kok aku ga bisa ngenalin kamu ya….,apa kabar kamu kok selama
kamu pindah keluar kota ga ada kabar sama sekali kayak hilang ditelan bumi
aja…”
“hehehe…..,bukannya
aku ga mau kabari kamu tapi aku sibuk banget jadi ga sempat kabari kamu….”
“ohhh..iya
kapan kamu balik dari luar kota???”
“kemarin
aku tiba…,pas aku nyampe langsung kerumah Sisi nyariin kamu kan biasanya kamu
selalu sama Sisi jadi aku nyariin kamu dirumah Sisi tapi kamu ga ada katanya
kamu sibuk sama bisnis kamu….,Cieee jadi wanita karier nih...”
“ahhhh….,ga
juga kok….,Cuma iseng aja…,oooooooowwww…,jadi kamu cowo misterius yang ngajakin
aku dinner…,”
“iya…apa
kamu ga suka aku ajakin kamu dinner…”
“suka
kok….”
“owww….iya
ini bunga untuk kamu….,bunga yang cantik untuk cewe yang cantik”
“hehehe…ngombal
deh…,”
“kok kamu
ngajakin aku dinner apa ada yang penting ya…”
“iya…,aku
mau jujur tentang sesuatu sama kamu”
“jujur
tentang apa???”
“tentang
perasaanku”
“kamu
lagi jatuh cinta ya...,”
“iya…,”
“Aldi aku
juga mau jujur tentang sesuatu sama kamu”
“jujur
tentang apa??”
“tentang
perasaanku juga”
“kamu
jatuh cinta juga ya…,”
“iya….,”
“cerita
dong aku ingin tau sapa cowo yang udah buat kamu falling in love…”
“sebenarnya
aku suka sama dia udah lama banget tapi aku ga sempat katakana aku suka sama
dia karena dia pergi meninggalkanku tanpa pamit sama aku jadi perasaan ini aku
simpan aku tunggu sampai dia kembali disini…,dan akhirnya dia kembali…,aku ingin
dia tau apa yang aku rasakan, dulu dan sekarang rasa sayangku sama dia tidak
pernah berubah aku setia menunggunya disini…,aku rela ga pacaran sama cowo laen
hanya demi dia padahal banyak benget cowo yang nembak aku tapi semuanya aku
tolak karena aku ga mau khianati dia”
“siapa
cowo itu????”
“kamu mau
tau siapa cowo yang buat aku tergila-gila”
“iya aku
penasaran nih…”
“namanya
Aldi…..”
“kok sama
dengan nama aku…tapi bukan aku kan??”
“ya kamu
lah orangnya…,Aldi mantan aku…”
“aaaaaa…kkkk…uuuuu….,kok
aku…”
“aku
masih sayang sama kamu tapi aku ga sempat bilang kekamu sebelum kamu pergi dulu..”
“Tika…,kamu
bercanda kan??”
“aku
serius Aldi…”
“apa kamu
ga suka sama aku?”
“bukannya
aku ga suka sama kamu tapi ada hal yang harus kamu ketahui…”
“tentang
apa itu”
“tentang
perasaanku…Tika sebenarnya aku sudah punya pacar dan dia akan jadi calon
istriku…,aku balik kemari untuk mempersiapkan pesta perkawinanku sama dia,
besok aku dan dia akan foto pre-wedding. Aku minta maaf ga ada maksud aku untuk
kecewain kamu tapi ini udah terlanjur terjad,i seandainya dulu kamu jujur
dengan apa yang kamu rasakan ke aku hal ini ga bakal terjadi tapi apa mau
dikata nasi sudah jadi bubur..,aku ga bisa batalin ini semua aku juga ga bisa
kecewain pacarku….,sekali lagi aku minta maaf Tika…,”
“kamu
jahat Aldi padahal aku udah setia menunggu kamu tapi apa balasannya…kamu malah
memilih cewe laen….,betapa sakit hati ini Aldi…kamu hancurkan semua harapan
aku…kamu tega….tegaa….,”
Tika
pergi meninggalkan Aldi menuju mobilnya sambil menangis terseduh-seduh…,Sesampainya
dirumah Tika merobek-robek foto Aldi dan menghancurkan barang-barang
disekitarnya.
“Aldi
kamu tega sama aku….,kamu kecewain aku…,semua pengorbananku selama ini hanya
sia-sia saja…..,aku tidak akan mau ketemu sama cowo seperti kamu…aku
bbbbbbbbbbbeeeeeeeeeennnnnnnncccccccccciiiiiiiiiiiiiiiiii…….,bbbbennnccciii….,
Tika
terus menerus menangis dan mengurung diri dikamarnya, dia ga mau makan, minum
apalagi ketemu sama Sisi sahabatnya.
“Tika
maafkan aku ini semua salahku seandainya aku tau Aldi akan bilang itu kekamu
aku ga akan izinkan kamu ketemu sama dia. ucap Sisi dibalik pintu “
“pergiii….,aku
ga mau bicara sama kamu….,”
“Tika
….,maafkan aku…(air mata Sisi mengalir mendengar Tika menyuruhnya pergi)”
“pergiiiii…pergiiii…..,aku
mau sendiri..,”
Sisi
meninggalkan Tika dengan muka sedih, Tiba-tiba handphone Sisi berdering
ternyata telepon dari Aldi.
“Hallo….,”
“Sisi aku
mau bicara sama kamu…aku mau ngejelasin semuanya ma kamu apa yang sebenarnya
terjadi, boleh ga kita ketemuan??”
“iya kita
ketemuan dicafe tempat biasa kita kumpul bareng”
“ok…aku
tunggu ya..”
“iya..”
Sisi
bergegas meninggalkan rumah Tika menuju kecafe. Sesampainya disana Aldi sudah
datang duluan menunggu Sisi.
“Sisi…,aku
ga bermaksud untuk nyakitin Tika….,”(dengan muka cemas)”
“udahlah
Di…aku dah tau semuanya…,sebenarnya aku dah tau tentang ini udah lama selama
kamu berada diluar kota…,calon istri kamu itu sepupu aku…,aku kaget pas dia
cerita ma aku awalnya aku ga percaya tapi dia memperlihatkan foto mesra kalian
berdua setelah itu baru aku bisa percaya…,kenapa kamu khianati Tika yang sudah
lama menunggumu disini dia setia sama kamu dia sudah berubah ga seperti dulu
sewaktu kalian masih pacaran semua itu dia lakukan sama kamu semata-mata dia
ingin buktikan sama kamu betapa besarnya rasa sayangnya sama kamu….,aku ga tega
menyampaikan berita ini keTika secara langsung aku ga mau hancurkan impiannya yang
ingin merajuk kasih bersamamu lagi…,ternyata ketakutanku selama ini akhirnya
kejadian juga…,aku ga tau mau berbuat apa supaya Tika ga sakit hati, dia sangat
terpukul karenamu…,”
“maafkan
aku Si…,ini semua salahku ..,bantu aku untuk yakinkan Tika bahwa aku tak bisa
bersamanya lagi seperti dulu aku bukan cowo yang terbaik untuk dia, hatiku
sudah dimiliki ma cewe laen jadi aku ga bisa untuk menyayanginya lagi..”
“iya aku
akan berusaha untuk meyakinkan Tika…”
“makasih
Sisi….,huft….,semoga Tika bisa mengerti dan menerima ini semua”
“iya
mudah-mudahan saja…”
Seminggu
kemudian tibalah hari bahagia Aldi dengan Lina, mereka pun melangsungkan
pernikahan dikediaman Aldi. Muka mereka berseri-beri karena kebahagiaan tetapi,
berbanding terbalik dengan Tika. Tika masih saja mengurung dirinya dikamar air
matanya tak pernah berhenti mengalir diwajah manisnya.
“Tika
kamu jangan bersedih terus….,kamu harus relakan Aldi bahagia bersama pilihan
hatinya kamu tidak bisa memaksakan kehendak kamu sendiri…”(sambil berusaha
meyakinkan Tika)”
“ga
semudah itu aku harus merelakannya, sangat dalam perasaanku kepada Aldi. Aku
sangat menyayanginya Si….,(air matanya mengalir deras)”
“Tika aku
tau apa yang kamu rasakan tapi, dia bukan milik kamu lagi dia sudah milik cewe
laen. Kamu harus bisa melupakannya karena sampai kapanpun kamu tak kan bisa
bersamanya lagi….,jangan terus-menerus terpuruk dalam kesedihan….nanti kamu
bisa sakit”
“aku
sekarang dah sakit….,sakit parah malah…,jadi kamu ga perlu khawatir”
“aku ga
bisa ga khawatir sama kamu, hanya kamu sahabat yang aku sayangi aku ga bisa
lihat orang yang aku sayangi sedih dan terluka hanya gara-gara cowo. Aku akan
berusaha kembalikan senyum manis diwajahmu itu…..,besok kita berangkat ke
puncak kita senang-senang disana sambil menenangkan pikiran kamu…..jadi,
sekarang kamu beres-beres ya Tika sayang….”
“aku
malas Sisi…,aku lemas banget…aku ga ada semangat untuk pergi kepuncak…”
“hmmmmm……,ini
gara-gara kamu nangis truz ga mau makan tidur pun ga teratur….,tambah lagi beban
pikiran kamu yang banyak….itu semua yang menguras energi dan tenaga kamu
sehingga kamu lemas dan ga punya semangat untuk melakukan sesuatu, mulai detik
ini aku ga mau lihat Tikaku sayang nangis, ga makan, mengkhayal dan mengurung
diri dikamar….kamu harus bangkit buktikan sama aldi bahwa kamu bisa hidup
bahagia tanpa dia….,”
“iya…..,aku
makan dulu setelah itu baru beres-beres pakaian…..,aku hargai usaha kamu untuk
membuat aku bangkit dari kesedihanku ini….,jadi, aku akan ikuti semua
perkataanmu jika itu bisa bantu aku untuk bisa melupakannya…..,”
“nah…gitu
donk itu baru sahabatku. Aku senang banget akhirnya kamu ga keras kepala lagi….,hehehe…..,bercanda
kok…..,besok pokoknya kita mulai dari awal lagi….,tutup buku kusam jadikan masa
lalu sebagai sejarah hidup jangan jadikan sebagai beban tapi jadikan sebagai
acuan untuk menatap masa depan….,”
“iya
deh….,”
“awas
aja…kalau aku masih lihat kamu nangis lagi….,aku ga akan mau lagi jadi sahabat
kamu”
“kok
gitu….,jahat banget sih ma aku…..”
“hehehe….ga
kok…..,aku ga setega itu…..,senyum donk…,”
“^_^……makasih
ya Sisi atas supportnya.”
“iya Tika
sahabatku sayang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar