SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
AKPER PEMDA KOLAKA
KELOMPOK I-DI RUANG ANAK

I.
PENGANTAR
Pokok Bahasan : GASTROENTERITIS
AKUT (GEA)
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari / tanggal
: Jumat,
27
Oktober 2012
Waktu
: 20
menit
Tempat
: Ruang Anak
BLUD
RS.BENYAMIN GULUH
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Gastroenteritis
Akut.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a.
Keluarga dapat
menyebutkan definisi, tanda dan gejala, komplikasi,
penatalaksanaan serta cara pencegahan
penyakit Gastroenteritis Akut.
b.
Keluarga dapat berperan
dalam melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita Gastroenteritis
Akut.
IV. MATERI PENGAJARAN
a.
Pengertian Gastroenteritis Akut
b.
Penyebab terjadinya Gastroenteritis
Akut
c.
Tanda dan gejala Gastroenteritis
Akut
d.
Komplikasi Gastroenteritis
Akut
e.
Penatalaksanaan Gastroenteritis Akut
f.
Cara pencegahan Gastroenteritis
Akut
V. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan
dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah
penyampain materi selesai.
VI. MATERI
Terlampir
VII. MEDIA
Leaflet dan lembar balik.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
EVALUASI
|
1.
|
Memberi salam, menyakan keadaan klien
|
1,5’
|
Klien menjawab salam, mempersilahkan masuk
dan menyetujui kontrak waktu
|
2.
|
Menjelaskan maksud kedatangan dan membuat
kontrak waktu
|
1,5’
|
Klien mendengarkan dengan seksama dan
menyetujui kontrak waktu yang ditetapkan bersama
|
3.
|
Melakukan pendidikan kesehatan tentang Gastroenteritis Akut
|
10’
|
Klien memperhatikan dengan seksama.
|
4.
|
Menanyakan kepada klien tentang kejelasan
materi yang disampaikan.
Mempersilahkan pasien/ keluarga pasien
mengajukan pertanyaan
|
5’
|
Menanggapi dengan melakukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan dari pasien atau
keluarga.
|
5.
|
Mengakhiri kontrak waktu dan berpamitan
kepada pasien dan keluarganya
|
2’
|
Klien dan keluarga mempersilahkan dengan
baik
|
IX. PENGORGANISASIAN
Moderator : Mutmainnah
Penyaji : Besse Resky Afnarni
Narasumber : Tria Merdekawati Kasbi, Irna Indriati,
Aswandari
Notulen : Marcia,
Fitria, Andi Desi Marselina
Observer : Awaliyani, Riska
Yustisiana Tahir
Fasilitator : Ahmad
Fauzi, I Wayan Sudiarta, Agus Salim, Muh. Ikra
XI. EVALUASI
1.
Evaluasi structural
1.
Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai
dengan masalah keperawatan
2.
Kontrak waktu sudah tepat
dengan kelompok masyarakat
3.
Media sudah disiapkan
yaitu Leaflet
2.
Evaluasi Proses
1.
Peserta yang hadir
6 orang
2.
Media dapat digunakan
dengan baik
3.
Pendidikan kesehatan
dapat dilaksanakan sesuai waktu.
4.
Partisipasi peserta yang
hadir
5.
Peserta dapat mengikuti sampai
selesai
3.
Evaluasi Hasil
1.
Evaluasi dilakukan
secara langsung dengan tanya jawab.
2. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga dapat mengerti
dan mengetahui :apa yang di maksud dengan penyakit Gastroenteritis
Akut, penyebab Gastroenteritis
Akut, menyebutkan tanda dan
gejala, komplikasi, Penatalaksanaan serta pencegahan Gastroenteritis
Akut.
DEKORASI RUANGAN
Penataan kursi dan
media penyampaian disesuaikan dengan kondisi ruangan pada ruanagn interna BLUD
RS BENYAMIN GULUH. KAB. KOLAKA
|
|
|
|
||||||||||||||||||
|
![]() |
|
|||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
Ket
:
1.
Moderator
2.
Notulen
3.
Penyaji
4.
Narasumber
5.
Fasilitator
6.
Observer
XII. LAMPIRAN MATERI
Gastroenteritis Akut
(GEA)
A. Definisi Gastroenteritis Akut
Gastroenteritis atau diare akut adalah diare yang terjadi secara
mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Suharyono, 2003).
Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus
yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan patogen (D.L Wong, 2002).
Dapat disimpulkan Gastroenterits atau diare akut adalah
inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan
pathogen,yang di tandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi
cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat dan
pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah.
B. Penyebab Gastroenteritis
Akut
Etiologi gastroenteritis (diare) akut menurut (Ngastiyah, 2005)
yaitu :
1.
Faktor
infeksi
a.
Infeksi
internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak, infeksi internal, meliputi:
(1)
Infeksi
bakteri
Vibrio,
E. Coli, salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas dan
sebagainya.
(2)
Infeksi
virus
entroviru
s(virus ECHO), coxsackie, poliomyelitis, adenovirus, rotavirus, astovirus dan
lain-lain.
(3)
Infeksi
parasit
Cacing,
protozoa, dan jamur.
2.
Faktor
malabsorbsi
Malabsorbsi
karbohidrat: disakarida, monosakarida pada bayi dan anak, malabsorbsi lemak,
malabsorbsi protein.
3.
Faktor
makanan
Makanan
basi beracun dan alergi makanan.
4.
Faktor
kebersihan
Penggunaan
botol susu, air minum tercemar dengan bakteri tinja, tidak mencuci tangan
sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum mengkonsumsi
makanan.
5.
Faktor
psikologi
Rasa
takut dan cemas dapat menyebabkan diare karena dapat merangsang peningkatan
peristaltik usus.
C.
Tanda dan Gejala Gastroenteritis
Akut
1.
Konsistensi
feses cair
2.
Demam
3.
Kram
abdomen
4.
Membran
mukosa kering
5.
Berat
badan turun
6.
Lemah
7.
Gelisah
8.
Pucat
9.
Denyut
nadi cepat
10. Mual dan muntah
11. Turgor kulit menurun
12. Pernapasan cepat
13. Lendir disertai darah
D.
Patofisiologi Gastroenteritis Akut
Sebagian besar diare akut di sebabkan
oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi saluran cerna antara
lain: pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorbsi
cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi,gangguan keseimbangan elektrolit
dan gangguan keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi pada sel epitel,
penetrasi ke lamina propia serta kerusakan mikrovili yang dapat menimbulkan
keadaan maldigesti dan malabsorbsi,dan apabila tidak mendapatkan penanganan
yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami invasi sistemik.
Penyebab
gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotavirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin
(Compylobacter, Salmonella, Escherichia
coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium).
Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel,
memproduksi enterotoksin atau sitotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat
pada dinding usus pada Gastroenteritis akut. Penularan Gastroenteritis bisa
melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus ditemui
penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang
tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus
meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga
usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu menimbulkan
gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan
elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan moltilitas usus yang
mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu
sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan
gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake
kurang, output berlebih), hipoglikemia dangangguan sirkulasi darah
E.
Komplikasi Gastroenteritis
Akut
1.
Dehidrasi
Dehidrasi
terjadi karena banyaknya cairan yang keluar tanpa pemasukan yang adekuat.
2.
Hipokalemia
Dikarenakan
banyaknya kalium yang terbuang bersama tinja.
3.
Hipokalsemia
Dikarenakan
banyaknya kalsium yang terbuang bersamanya.
4.
Aritmia
jantung
Dikarenakan
hipokalemia dan hipokalsemia.
5.
Hiponatremi
Dikarenakan
banyaknya natrium yang terbuang bersama tinja.
6.
Syok
hipovolemik
Dikarenakan
cairan dan elektrolit yang terbuang bersama tinja tidak dapat diimbangi dengan
pemasukan yang sama.
7.
Asidosis
Dikarenakan
banyaknya elektrolit yang terbuang maka terjadi perfusi jaringan.
F.
Penatalaksaanaan
Gastroenteritis Akut
Pada
anak-anak, penatalaksanaan diare akut akibat infeksi terdiri:
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.
4
hal penting yang
perlu diperhatikan :
a.
Jenis cairan.
Pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit.
Diberikan cairan ringel laktat bila tidak terjadi dapat diberikan cairan NaCl
Isotonik ditambah satu ampul Na bicarbonat 7,5 % 50 m.
b.
Jumlah cairan.
Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan jumlah cairan
yang dikeluarkan.
c.
Jalan masuk atau
cara pemberian cairan.
Rute pemberian cairan pada orang dewasa dapat dipilih
oral / IV.
d.
Jadwal pemberian
cairan.
Dehidrasi dengan perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan
metode Daldiyono diberikan pada 2 jam pertama. Selanjutnya kebutuhan cairan
Rehidrasi diharapkan terpenuhi lengkap pada akhir jam ke tiga.
2.
Identifikasi
penyebab diare akut karna infeksi.
Secara klinis, tentukan jenis diare koleriform atau
disentriform. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang yang terarah.
3.
Terapi simtomatik.
Obat anti diare bersifat simtomatik dan diberikan sangat
hati-hati atas pertimbangan yang rasional. Antimotalitas dan sekresi usus
seperti Loperamid, sebaiknya jangan dipakai pada infeksi salmonella, shigela
dan koletis pseudomembran, karena akan memperburuk diare yang diakibatkan
bakteri entroinvasif akibat perpanjangan waktu kontak antara bakteri dengan
epithel usus. Pemberian antiemetik pada anak dan remaja, seperti metoklopopomid
dapat menimbulkan kejang akibat rangsangan ekstrapiramidal.
4.
Terapi Definitif
Pemberian edurasi yang jelas sangat penting sebagai
langkah pencegahan. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan dan imunisasi
melalui vaksinasi sangat berarti, selain terapi farmakologi. (Kapita
Selekta Kedokteran 1 Edisi 2000).
H. Pencegahan Gastroenteritis Akut
1. menggunakan air bersih dan santasi yang baik.
2. memasak makanan dan air minum hingga matang.
3. mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
4. menghindari makanan yang telah tekontaminasi oleh lalat.
5. tidak mengkonsumsi makanan yang basi.
6. menghindari makanan yang dapat menimbulkan diare.
7. makan dan minum secara teratur.
8. segera mencuci pakaian-pakaian kotor.
XIV. DAFTAR
PUSTAKA
a. Kalim, Handono. (1996). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
b. Kowalak , jennifer P. 2011. Buku
ajar patofisiologi . Jakarta : EGC .
c. Mansjoer, Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculaapius FKUI
d. Ngastiyah. 1995. Perawatan Anak sakit. Jakarta : EGC
e. Prince, Sylvia Anderson. (1999). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed. 4. Jakarta
: EGC
f.
http://lanimakaminangkumpulanaskep.blogspot.com/2012/03/gastroenteritis-akut-gea-bab-i-laporan.html. Diakses pada tanggal 14 Agustus 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar