Kamis, 08 November 2012

SAP GEA


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
AKPER PEMDA KOLAKA
KELOMPOK I-DI RUANG ANAK
I.     PENGANTAR
Pokok Bahasan    : GASTROENTERITIS AKUT (GEA)
Sasaran                 : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari / tanggal       : Jumat, 27 Oktober 2012
Waktu                   : 20 menit
Tempat                 : Ruang Anak BLUD RS.BENYAMIN GULUH

II.  TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Gastroenteritis Akut.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a.    Keluarga dapat menyebutkan definisi, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan serta cara pencegahan penyakit Gastroenteritis Akut.
b.    Keluarga dapat berperan dalam melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita Gastroenteritis Akut.

IV. MATERI PENGAJARAN
a.       Pengertian Gastroenteritis Akut
b.      Penyebab terjadinya Gastroenteritis Akut
c.       Tanda dan gejala Gastroenteritis Akut
d.      Komplikasi Gastroenteritis Akut
e.       Penatalaksanaan Gastroenteritis Akut
f.       Cara pencegahan Gastroenteritis Akut

V.  METODE
 Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai.

VI.  MATERI
Terlampir

VII. MEDIA
Leaflet dan lembar balik.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
KEGIATAN
WAKTU
EVALUASI
1.
Memberi salam, menyakan keadaan klien
1,5’
Klien menjawab salam, mempersilahkan masuk dan menyetujui kontrak waktu
2.
Menjelaskan maksud kedatangan dan membuat kontrak waktu
1,5’
Klien mendengarkan dengan seksama dan menyetujui kontrak waktu yang ditetapkan bersama
3.
Melakukan pendidikan kesehatan tentang Gastroenteritis Akut
10’
Klien memperhatikan dengan seksama.
4.
Menanyakan kepada klien tentang kejelasan materi yang disampaikan.
Mempersilahkan pasien/ keluarga pasien mengajukan pertanyaan
5’
Menanggapi dengan melakukan pertanyaan

Menjawab pertanyaan dari pasien atau keluarga.
5.
Mengakhiri kontrak waktu dan berpamitan kepada pasien dan keluarganya
2
Klien dan keluarga mempersilahkan dengan baik

IX.  PENGORGANISASIAN

Moderator    : Mutmainnah
Penyaji         : Besse Resky Afnarni
Narasumber : Tria Merdekawati Kasbi, Irna Indriati, Aswandari
Notulen         : Marcia, Fitria, Andi Desi Marselina
Observer      : Awaliyani, Riska Yustisiana Tahir
Fasilitator    : Ahmad Fauzi, I Wayan Sudiarta, Agus Salim, Muh. Ikra
XI.  EVALUASI
1.    Evaluasi structural
1.    Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
2.    Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok masyarakat
3.    Media sudah disiapkan yaitu Leaflet
2.    Evaluasi Proses
1.    Peserta yang hadir 6 orang
2.    Media dapat digunakan dengan baik
3.    Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
4.    Partisipasi peserta yang hadir
5.    Peserta dapat mengikuti sampai selesai
3.    Evaluasi Hasil
1.    Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab.
2.    Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga dapat mengerti dan mengetahui :apa yang di maksud dengan penyakit  Gastroenteritis Akut, penyebab Gastroenteritis Akut, menyebutkan tanda dan gejala, komplikasi, Penatalaksanaan serta pencegahan Gastroenteritis Akut.

DEKORASI RUANGAN
Penataan kursi dan media penyampaian disesuaikan dengan kondisi ruangan pada ruanagn interna BLUD RS BENYAMIN GULUH. KAB. KOLAKA


1
 
2
 
3
 
4
 
peserta
 
Oval: 5
peserta
 
Isosceles Triangle: 6
 










Ket :
1.      Moderator         
2.      Notulen             
3.      Penyaji              
4.      Narasumber       
5.      Fasilitator          
6.      Observer           

XII. LAMPIRAN MATERI
Gastroenteritis Akut (GEA)

A.  Definisi Gastroenteritis Akut
Gastroenteritis atau diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat (Suharyono, 2003).
Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan patogen (D.L Wong, 2002).
Dapat disimpulkan Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen,yang di tandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah.

B.     Penyebab Gastroenteritis Akut
Etiologi gastroenteritis (diare) akut menurut (Ngastiyah, 2005) yaitu :
1.      Faktor infeksi
a.       Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak, infeksi internal, meliputi:
(1)   Infeksi bakteri
Vibrio, E. Coli, salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, aeromonas dan sebagainya.
(2)   Infeksi virus
entroviru s(virus ECHO), coxsackie, poliomyelitis, adenovirus, rotavirus, astovirus dan lain-lain.
(3)   Infeksi parasit
Cacing, protozoa, dan jamur.
2.      Faktor malabsorbsi
Malabsorbsi karbohidrat: disakarida, monosakarida pada bayi dan anak, malabsorbsi lemak, malabsorbsi protein.
3.      Faktor makanan
Makanan basi beracun dan alergi makanan.
4.      Faktor kebersihan
Penggunaan botol susu, air minum tercemar dengan bakteri tinja, tidak mencuci tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau sebelum mengkonsumsi makanan.
5.      Faktor psikologi
Rasa takut dan cemas dapat menyebabkan diare karena dapat merangsang peningkatan peristaltik usus.
C.     Tanda dan Gejala Gastroenteritis Akut
1.         Konsistensi feses cair
2.         Demam
3.         Kram abdomen
4.         Membran mukosa kering
5.         Berat badan turun
6.         Lemah
7.         Gelisah
8.         Pucat
9.         Denyut nadi cepat
10.     Mual dan muntah
11.     Turgor kulit menurun
12.     Pernapasan cepat
13.     Lendir disertai darah

D.      Patofisiologi Gastroenteritis Akut
Sebagian besar diare akut di sebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain: pengeluaran toksin yang dapat menimbulkan gangguan sekresi dan reabsorbsi cairan dan elektrolit dengan akibat dehidrasi,gangguan keseimbangan elektrolit dan gangguan keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propia serta kerusakan mikrovili yang dapat menimbulkan keadaan maldigesti dan malabsorbsi,dan apabila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat pada akhirnya dapat mengalami invasi sistemik.
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotavirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherichia coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau sitotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut. Penularan Gastroenteritis bisa melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan moltilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dangangguan sirkulasi darah
E.     Komplikasi Gastroenteritis Akut
1.    Dehidrasi
Dehidrasi terjadi karena banyaknya cairan yang keluar tanpa pemasukan yang adekuat.
2.    Hipokalemia
Dikarenakan banyaknya kalium yang terbuang bersama tinja.
3.    Hipokalsemia
Dikarenakan banyaknya kalsium yang terbuang bersamanya.
4.    Aritmia jantung
Dikarenakan hipokalemia dan hipokalsemia.
5.    Hiponatremi
Dikarenakan banyaknya natrium yang terbuang bersama tinja.
6.    Syok hipovolemik
Dikarenakan cairan dan elektrolit yang terbuang bersama tinja tidak dapat diimbangi dengan pemasukan yang sama.
7.    Asidosis
Dikarenakan banyaknya elektrolit yang terbuang maka terjadi perfusi jaringan.

F.        Penatalaksaanaan Gastroenteritis Akut
     Pada anak-anak, penatalaksanaan diare akut akibat infeksi terdiri:
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan.
4      hal penting yang perlu diperhatikan :
a.    Jenis cairan.
Pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit. Diberikan cairan ringel laktat bila tidak terjadi dapat diberikan cairan NaCl Isotonik ditambah satu ampul Na bicarbonat 7,5 % 50 m.
b.    Jumlah cairan.
Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan.
c.    Jalan masuk atau cara pemberian cairan.
Rute pemberian cairan pada orang dewasa dapat dipilih oral / IV.
d.   Jadwal pemberian cairan.
Dehidrasi dengan perhitungan kebutuhan cairan berdasarkan metode Daldiyono diberikan pada 2 jam pertama. Selanjutnya kebutuhan cairan Rehidrasi diharapkan terpenuhi lengkap pada akhir jam ke tiga.
2.      Identifikasi penyebab diare akut karna infeksi.
Secara klinis, tentukan jenis diare koleriform atau disentriform. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang yang terarah.
3.    Terapi simtomatik.
Obat anti diare bersifat simtomatik dan diberikan sangat hati-hati atas pertimbangan yang rasional. Antimotalitas dan sekresi usus seperti Loperamid, sebaiknya jangan dipakai pada infeksi salmonella, shigela dan koletis pseudomembran, karena akan memperburuk diare yang diakibatkan bakteri entroinvasif akibat perpanjangan waktu kontak antara bakteri dengan epithel usus. Pemberian antiemetik pada anak dan remaja, seperti metoklopopomid dapat menimbulkan kejang akibat rangsangan ekstrapiramidal.

4.    Terapi Definitif
Pemberian edurasi yang jelas sangat penting sebagai langkah pencegahan. Higiene perorangan, sanitasi lingkungan dan imunisasi melalui vaksinasi sangat berarti, selain terapi farmakologi. (Kapita Selekta Kedokteran 1 Edisi 2000).
H.   Pencegahan Gastroenteritis Akut
1.    menggunakan air bersih dan santasi yang baik.
2.    memasak makanan dan air minum hingga matang.
3.    mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
4.    menghindari makanan yang telah tekontaminasi oleh lalat.
5.    tidak mengkonsumsi makanan yang basi.
6.    menghindari makanan yang dapat menimbulkan diare.
7.    makan dan minum secara teratur.
8.    segera mencuci pakaian-pakaian kotor.

XIV. DAFTAR PUSTAKA
a.    Kalim, Handono. (1996). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
b.    Kowalak , jennifer P. 2011. Buku ajar patofisiologi . Jakarta : EGC .
c.    Mansjoer, Arif. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculaapius FKUI
d.   Ngastiyah. 1995. Perawatan Anak sakit. Jakarta : EGC
e.    Prince, Sylvia Anderson. (1999). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed. 4. Jakarta : EGC







Tidak ada komentar:

Posting Komentar