SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
AKPER PEMDA KOLAKA
KELOMPOK I-DI RUANG BEDAH

I.
PENGANTAR
Pokok Bahasan : Trauma
Capitis
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari / tanggal
: Sabtu,
3
November 2012
Waktu
: 20
menit
Tempat
: Ruang Seruni
BLUD
RS.BENYAMIN GULUH
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang penyakit Trauma
Capitis.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a.
Keluarga dapat
menyebutkan definisi, tanda dan gejala, komplikasi,
penatalaksanaan serta cara pencegahan
penyakit Truma Capitis.
b.
Keluarga dapat berperan
dalam melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita Trauma
Capitis.
IV. MATERI PENGAJARAN
a.
Pengertian Trauma Capitis
b.
Penyebab Trauma
Capitis
c.
Klasifikasi Trauma Capitis
d.
Tanda dan Gejala Trauma Capitis
e.
Komplikasi Trauma Capitis
f.
Penatalaksanaan Trauma Capitis
g.
Pencegahan Trauma Capitis
V. METODE
Ceramah dan tanya jawab.
Penyuluhan dilakukan
dengan media diskusi secara terbuka, yaitu dengan memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga. Keluarga dapat mengajukan pertanyaan setelah
penyampain materi selesai.
VI. MATERI
Terlampir
VII. MEDIA
Leaflet dan lembar balik.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
EVALUASI
|
1.
|
Memberi salam, menyakan keadaan klien
|
1,5’
|
Klien menjawab salam, mempersilahkan masuk
dan menyetujui kontrak waktu
|
2.
|
Menjelaskan maksud kedatangan dan membuat
kontrak waktu
|
1,5’
|
Klien mendengarkan dengan seksama dan
menyetujui kontrak waktu yang ditetapkan bersama
|
3.
|
Melakukan pendidikan kesehatan tentang Trauma Capitis
|
10’
|
Klien memperhatikan dengan seksama.
|
4.
|
Menanyakan kepada klien tentang kejelasan
materi yang disampaikan.
Mempersilahkan pasien/ keluarga pasien
mengajukan pertanyaan
|
5’
|
Menanggapi dengan melakukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan dari pasien atau
keluarga.
|
5.
|
Mengakhiri kontrak waktu dan berpamitan
kepada pasien dan keluarganya
|
2’
|
Klien dan keluarga mempersilahkan dengan
baik
|
IX. PENGORGANISASIAN
Moderator : Mutmainnah
Penyaji : Besse Resky Afnarni
Narasumber : Tria
Merdekawati Kasbi, Irna Indriati
Notulen :
Andi Desi Marselina
Observer : Riska Yustisiana Tahir
Fasilitator : Ahmad Fauzi
XI. EVALUASI
1.
Evaluasi structural
1.
Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai
dengan masalah keperawatan
2.
Kontrak waktu sudah tepat
dengan kelompok masyarakat
3.
Media sudah disiapkan
yaitu Leaflet
2.
Evaluasi Proses
1.
Peserta yang hadir
6 orang
2.
Media dapat digunakan dengan
baik
3.
Pendidikan kesehatan
dapat dilaksanakan sesuai waktu.
4.
Partisipasi peserta yang
hadir
5.
Peserta dapat mengikuti
sampai selesai
3.
Evaluasi Hasil
1.
Evaluasi dilakukan
secara langsung dengan tanya jawab.
2. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dan keluarga dapat mengerti
dan mengetahui :pengertian Trauma
Capitis, penyebab Trauma
Capitis, menyebutkan tanda dan
gejala Trauma Capitis, Penatalsanaan Trauma
Capitis, PencegahanTrauma Capitis.
DEKORASI RUANGAN
Penataan kursi dan
media penyampaian disesuaikan dengan kondisi ruangan pada ruanagn interna BLUD
RS BENYAMIN GULUH. KAB. KOLAKA
|
|
|
|
||||||||||||||||||
|
![]() |
|
|||||||||||||||||||
![]() |
![]() |
![]() |
|||||||||||||||||||
![]() |
Ket
:
1.
Moderator
2.
Notulen
3.
Penyaji
4.
Narasumber
5.
Fasilitator
6.
Observer
XII. LAMPIRAN MATERI
Trauma Capitis
A.
Pengertian
Trauma capitis atau
cedera kepala adalah suatu cedera yang mengenai daerah kulit kepala, tulang
tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara langsung maupun
tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani, 2001).
Cidera
kepala adalah kerusakan neurologi yang terjadi akibat adanya trauma
pada jaringan otak yang terjadi secara langsung maupun efek sekunder dari
trauma yang terjadi. (Sylvia Anderson Price, 1985).
Menurut
Brain Injury Assosiation of America cedera kepala adalah suatu
kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif,
tetapi disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi
atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan
kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik.
Trauma capitis
adalah pukulan atau benturan mendadak kepada kepala dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran.
B. Penyebab Trauma Capitis
1. Kecelakaan
2. Jatuh
3. Kecelakaan kendaraan
bermotor atau sepeda, dan mobil
4. Kecelakaan pada saat
olah raga
5. Cedera akibat
kekerasan
C. Klasifikasi Trauma Capitis
Berdasarkan mekanismenya cedera kepala dibagi atas :
1.
Cedera kepala tumpul ;
biasanya berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas, jatuh atau pukulan benda
tumpul.
2.
Cedera tembus ;
disebabkan oleh luka tembak ataupun tusukan
D. Tanda dan Gejala Trauma Capitis
1.
Hilangnya kesadaran
kurang dari 30 menit atau lebih
2.
Kebingungan
3.
Muntah
4.
Pucat
5.
Mual dan muntah
6.
Pusing kepala
7.
Terdapat hematoma
8.
Kecemasan
9.
Sukar untuk
dibangunkan
10.
Keluarnya cairan
atau darah dari hidung (rhinorrhea) dan telinga (otorrhea)
E. Komplikasi Trauma Capitis
1.
Perdarahan
2.
Infeksi
3.
Pembengkakan
F. Penatalaksanaan Trauma Capitis
1.
Jangan di berikan air
minum kepada orang yang terjatuh dengan benturan kepada kepala, kecuali
jika dalam waktu lebih dari 15 menit tidak ada muntah dan mual baru berikan air
minum.
2.
Pertahankan jalan
nafas dengan membersihkan hidung.
3.
Atur posisi klien
kepala jangan tertekuk.
4.
Jika klien mengalami
patah tulang, bagian yang patah harus disangga bagian atas dan bawah dari
tempat yang patah.
5.
Pada penderita dengan cedera
kepala ringan, dapat diatasi dengan cara memberikan es atau handuk dingin pada
daerah yang mengalami trauma untuk membantu mengurangi bengkak.
6.
Jika terdapat luka,
tutup dengan perban bersih dan tekan selama 5 menit.
7.
Jika terjadi cedera
kepala berat, maka segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan
dan perawatan
G. Pencegahan Trauma Capitis
1.
Untuk mencegah
terjadinya cedera kepala, sangat dibutuhkan kesadaran dari diri sendiri untuk
menjaga kesehatan terutama keselamatan kita dalam melakukan suatu aktivitas.
2.
Selain itu perlu
diperhatikan keselamatan kita saat di jalan raya, karena dari epidemiologi di
atas, kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab 48%-53% dari insiden cedera
kepala, 20%-28% lainnya karena jatuh dan 3%-9% lainnya disebabkan tindak
kekerasan, kegiatan olahraga.
3.
Menurunkan kecepatan
saat berkendaraan.
4.
Menggunakan sabuk
keselamatan dan pelindung bahu saat mengemudi mobil.
5.
Menggunakan helm untuk
pengendara motor dan sepeda.
6.
Program pendidikan
langsung untuk mencegah berkendaraan sambil mabuk.
7.
Mencegah jatuh
menggunakan alat-alat pelindung dan tehnik latihan
XIV. DAFTAR
PUSTAKA
1. Cecily LB & Linda AS. (2000). Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi
3. Jakarta :
EGC
2. Price A & Wilson M. (2005). Patofisiologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit,Edisi 6 volume 2 . Jakarta : EGC
3. Suzanne CS & Brenda GB. (1999). Buku Ajar Medikal Bedah. Edisi
8 Volume 3.
Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar